GUA8Gfr6BUdoBUG6BUW7GUWoBY==

Waspada! Ini 5 Penyakit yang Bisa Timbul Karena Polusi Udara

Waspada! Ini 5 Penyakit yang Bisa Timbul Karena Polusi Udara
Ilustrasi. Indikator kebersihan udara sangat berpengaruh pada kualitas kesehatan.

SURABAYA TERKINI - Penyakit yang disebabkan oleh polusi udara dapat mengakibatkan dampak serius pada organ tubuh manusia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa sembilan dari 10 orang di seluruh dunia saat ini menghirup udara yang mengandung tingkat polutan yang sangat tinggi. Polusi udara memiliki dampak yang meresap pada setiap organ tubuh manusia.

Dalam konteks ini, penting untuk meningkatkan kesadaran terhadap ancaman polusi udara di sekitar kita.

Menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah dan menerapkan gaya hidup sehat sehari-hari adalah langkah-langkah penting untuk menjaga kesehatan dan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, jika muncul gejala gangguan pernapasan, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Untuk lebih memahami dampak polusi udara pada kesehatan manusia, mari kita tinjau beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh paparan polutan udara, yang diambil dari berbagai sumber terpercaya.

Sakit saluran pernapasan

Saluran pernapasan sebagai sistem vital dalam tubuh sangat rentan terhadap serangan polusi udara yang meresap dalam kehidupan sehari-hari.

Statistik mengerikan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa lebih dari 800.000 nyawa manusia, termasuk yang menderita penyakit paru obstruktif kronis (COPD), serta 280.000 orang yang terkena kanker paru-paru, telah menjadi korban polusi udara yang meluas.

Seseorang yang mengidap penyakit pernapasan kronis yang berat sering kali terhantui oleh sensasi sesak napas yang tak terelakkan, dan ini adalah dampak langsung dari paparan polusi udara.

Pentingnya memahami bahwa polutan udara berdampak pada setiap bagian saluran pernapasan, menyoroti urgensi untuk menghadapi masalah polusi udara dengan serius.

Polusi udara juga berdampak khusus pada anak-anak, yang terkait dengan masalah mengi dan asma.

Selain itu, polusi udara dapat menghambat laju pertumbuhan fungsi paru-paru, bahkan menurunkannya pada tingkat yang mengkhawatirkan. Efek samping jangka panjang pada orang dewasa juga patut diperhatikan, di mana paparan berkepanjangan terhadap polusi udara berpotensi menurunkan fungsi paru-paru secara signifikan, dan ini semakin diperparah oleh proses penuaan.

Risiko asma pada anak-anak juga menguat akibat polusi udara.

Selain asma, polusi udara juga ditemukan berhubungan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru dan peradangan tenggorokan kronis.

Jangan lupakan bahwa polusi udara dalam rumah tangga mungkin menjadi ancaman yang lebih besar dibandingkan polusi udara luar karena konsentrasi polutan yang tinggi dan lamanya paparan.

Dalam negara-negara berpenghasilan rendah, kondisi ini telah menjadi faktor risiko utama dalam penyakit paru obstruktif kronis (COPD) dan bronkitis kronis. 

Mengingat dampak serius yang ditimbulkan oleh polusi udara pada kesehatan saluran pernapasan, penting bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran akan masalah ini dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengurangi paparan polusi udara dalam kehidupan kita sehari-hari.

Penyakit kardiovaskular

Polusi udara merupakan faktor risiko serius yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular yang mencakup infark miokard, stroke, dan gagal jantung kongestif.

Bahkan, dampak buruk polusi udara pada kesehatan jantung dan pembuluh darah tidak boleh diabaikan. Data menunjukkan bahwa hingga 19 persen dari kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular, 23 persen kematian akibat penyakit jantung, dan 21 persen kematian akibat stroke dapat dikaitkan dengan paparan polusi udara.

Penelitian ilmiah telah mengungkapkan keterkaitan yang kuat antara polusi udara dan peningkatan tingkat kematian akibat infark miokard, stroke, gagal jantung, dan hipertensi.

Bahkan, tingkat karboksihemoglobin dalam tubuh, yang bisa meningkat sebesar 3 hingga 6 persen ketika seseorang terpapar polusi udara, dapat menjadi pencetus serangan aritmia yang berhubungan dengan penyakit jantung koroner.

Dengan kata lain, polusi udara bukan hanya memengaruhi saluran pernapasan, tetapi juga berdampak serius pada kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Penting bagi kita semua untuk mengenali ancaman polusi udara terhadap penyakit kardiovaskular dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi kesehatan jantung kita, termasuk dengan mengurangi paparan polusi udara sebanyak mungkin.

Sakit kulit

Polusi udara bukan hanya memengaruhi sistem pernapasan dan jantung, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan kulit.

Kualitas dan kondisi kulit dapat terpengaruh oleh perubahan tingkat dan komposisi polusi udara yang kita alami sehari-hari. Ini berarti bahwa penyakit kulit juga menjadi salah satu aspek yang dapat terkait erat dengan polusi udara.

Sejumlah studi ilmiah telah menemukan korelasi antara paparan polusi udara dan beberapa penyakit kulit.

Penyakit kulit seperti eksim atopik, urtikaria (biduran), dan sebore (yang sering terkait dengan ketombe) telah terkait dengan polusi udara. Misalnya, biduran dapat memburuk ketika seseorang terpapar paparan udara yang lebih buruk selama 2 hingga 3 hari.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan hubungan positif antara polusi udara dan tingkat prevalensi serta peningkatan eksim, terutama pada anak-anak. Ini menandakan bahwa paparan polusi udara dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan kulit, yang mengkhawatirkan.

Tidak hanya polusi udara luar ruangan, tetapi juga polusi udara dalam ruangan dapat berperan dalam penuaan kulit yang lebih cepat.

Semua ini menekankan pentingnya melindungi kulit kita dari paparan polusi udara, baik dengan perawatan kulit yang tepat maupun dengan upaya untuk mengurangi paparan polusi udara sebanyak mungkin.

Kanker

Dampak polusi udara pada kesehatan manusia mencakup risiko kanker yang sangat serius. Menurut International Agency for Research on Cancer, polusi udara telah diklasifikasikan sebagai karsinogenik bagi manusia, berdasarkan bukti yang berasal dari studi epidemiologi.

Salah satu contoh yang mencolok adalah hubungan antara paparan PM2.5, partikel kecil yang terdapat dalam polusi udara, dan risiko kanker paru.

Tidak hanya PM2.5, asap knalpot mesin diesel juga telah diidentifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai karsinogen, terutama ketika ada hubungan dengan kanker paru.

Paparan asap knalpot diesel atau polusi lalu lintas secara umum telah terkait dengan perkembangan tumor paru baik yang bersifat jinak maupun ganas.

Selain kanker paru, polusi udara juga telah terlibat dalam risiko kanker kandung kemih. Studi di Spanyol, misalnya, telah melaporkan adanya hubungan antara emisi hidrokarbon aromatik polycyclic dan asap knalpot diesel dengan kasus kanker kandung kemih pada penduduk yang tinggal di daerah tercemar oleh industri dalam jangka waktu yang lama.

Semua ini menegaskan bahwa polusi udara memiliki dampak serius pada kesehatan manusia, termasuk dalam peningkatan risiko kanker yang perlu diperhatikan dan diatasi melalui upaya perlindungan lingkungan yang lebih baik dan pengurangan polusi udara.

Iritasi mata

Polusi udara juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mata. Salah satu efeknya adalah iritasi mata yang sering kali muncul sebagai reaksi terhadap kabut polusi udara.

Iritasi mata ini dapat menjadi lebih parah bagi mereka yang menggunakan lensa kontak, karena kontak mata dengan partikel polusi dapat meningkatkan ketidaknyamanan.

Selain iritasi, polusi udara juga dikaitkan dengan risiko katarak yang lebih tinggi, terutama pada wanita yang tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah. Katarak adalah kondisi di mana lensa mata menjadi keruh, dan ini dapat mengganggu penglihatan secara signifikan.

Penurunan kelembaban yang terkait dengan polusi udara juga dapat memperburuk masalah mata kering, yang lebih umum terjadi dalam lingkungan dengan polusi udara tinggi.

Dengan demikian, kita harus memahami bahwa polusi udara tidak hanya berdampak pada sistem pernapasan dan kesehatan jantung, tetapi juga pada kesehatan mata.

Perlindungan mata dari paparan polusi udara, seperti memakai kacamata pelindung dan menjaga kebersihan lensa kontak, serta menjaga kelembaban mata, adalah langkah-langkah yang penting untuk melindungi kesehatan mata kita.

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ketik kata kunci lalu Enter

close