Ahmad Riza Patria (Dok. Ist) |
SURABAYATERKINI.ID - Ketua DPD Gerindra Jakarta, Ahmad Riza Patria, membantah adanya isu kompromi politik antara Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto, dengan Presiden Joko Widodo yang akan selesai masa jabatannya dalam tiga bulan ke depan.
Riza menyatakan bahwa tuduhan-tuduhan negatif yang menyerang Prabowo terkait dugaan perjanjian politik dengan Jokowi adalah bentuk kebebasan berpendapat.
Riza menegaskan bahwa pengangkatan Keponakan Prabowo, Thomas Djiwandono, sebagai Wakil Menteri Keuangan, serta Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono, sebagai Wakil Menteri Pertanian, tidak ada hubungannya dengan adanya kesepakatan politik antara Prabowo dan Jokowi.
"Tidak ada kompromi politik Mas Sudaryono dialihkan dari calon gubernur (Jawa Tengah) menjadi Wamentan, enggak ada," tegasnya.
Menurutnya, penentuan kader yang akan maju dalam pilkada merupakan hak partai untuk menempatkan kader-kader terbaiknya.
Selain itu, Riza juga membantah anggapan bahwa pengangkatan Thomas Djiwandono sebagai Wamenkeu didasari atas unsur kekerabatan dengan Prabowo.
"Mas Tommy (sapaan akrab Thomas Djiwandono) kan keponakan (Prabowo), KKN dong? Ya silahkan publik menilai. Tapi lihat dong, yang bersangkutan kan memang berintegritas cerdas, berpendidikan. Kalau mau (KKN) dari dulu saja," ucap Riza kesal.
Ia menegaskan bahwa hal tersebut merupakan keputusan Presiden Jokowi semata.
"Tapi lihat dong, Mas Tommy Djiwandono orang tuanya Gubernur BI (Bank Indonesia), kemudian kakeknya dan seterusnya. Jadi Pak Prabowo bukan asal taruh orang. kebetulan saja keponakan, kebetulan pernah jadi aspri kalau Mas Sudar, tapi yang bersangkutan memang orang-orang yang terbaik yang ada di lingkungan beliau yang beliau kenal sudah puluhan tahun," tandasnya.