Dok. Jabarprov.go.id |
SURABAYATERKINI.ID - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengimbau Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Barat untuk aktif terlibat dalam pemberantasan praktik judi online dan pinjaman online ilegal yang marak terjadi di masyarakat.
Sebagai salah satu organisasi kepemudaan yang berpengaruh, GP Ansor diharapkan mampu memberikan edukasi, pencerahan, serta pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya dari kedua kegiatan ilegal tersebut.
Selain itu, Bey juga mengharapkan GP Ansor dapat mendorong masyarakat untuk terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang lebih positif.
Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online, Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan transaksi judi online tertinggi di Indonesia, mencapai angka Rp3,8 triliun dengan jumlah pelaku sebanyak 535.644 orang.
Selain itu, laporan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Januari 2024 menunjukkan bahwa provinsi ini juga memiliki nilai utang pinjaman online terbesar, yaitu Rp16,55 triliun, atau sekitar 27,4 persen dari total utang pinjol nasional sebesar Rp60,41 triliun.
“Satu hal terkait dengan judi online dan pinjaman online, kita di Jabar yang tertinggi, judi online mencapai Rp3,8 triliun dan pinjaman online mencapai Rp16,55 triliun,” ungkap Bey Machmudin dalam acara Konferensi Wilayah (Konferwil) XVII/2024 GP Ansor Jabar, yang berlangsung pada 6-8 Agustus di UPT Asrama Haji Kota Bekasi, Selasa (6/8/2024).
Bey menegaskan pentingnya peran GP Ansor dalam mengingatkan masyarakat untuk tidak terjebak dalam pinjaman online ilegal dan judi online.
Dia percaya bahwa dengan keterlibatan GP Ansor yang langsung turun ke lapangan, angka kasus ini dapat ditekan.
"Mohon diingatkan kepada masyarakat agar tidak perlu meminjam uang kepada pinjaman online ilegal. Saya yakin juga GP Ansor mampu memberikan, mengingatkan masyarakat, dan dengan turunnya GP Ansor ke lapangan juga akan menekan judi online dan pinjaman online ilegal," kata Bey.
Bey menilai bahwa kolaborasi antara pemerintah dan organisasi kepemudaan seperti GP Ansor merupakan model kolaborasi yang efektif dalam menanggulangi masalah sosial, sesuai dengan konsep ABCGM (Pentahelix).
Ia juga mengapresiasi diselenggarakannya Konferwil GP Ansor Jabar, dengan harapan kegiatan tersebut dapat melahirkan pemimpin-pemimpin muda yang mampu menjawab tantangan zaman.
Selain itu, Bey juga menyoroti peran penting GP Ansor dalam mengatasi masalah kesehatan di pedesaan, terutama terkait stunting.
Ia mengajak GP Ansor untuk menjadi penggerak utama dalam upaya penurunan angka stunting di Jawa Barat.
“Kita semua tahu stunting bukan hanya tentang ukuran tinggi badan, tetapi juga berpengaruh pada perkembangan otak dan masa depan anak-anak kita sehingga perlu ditanamkan kesadaran akan pentingnya gizi dan kesehatan ibu dan anak,” tambahnya.
Bey juga mengingatkan GP Ansor Jabar untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan, mengingat Jawa Barat merupakan salah satu lumbung padi nasional, dengan target panen tahun ini mencapai 11 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).
Ia berharap anggota GP Ansor yang memiliki akses ke sektor pertanian dapat mendorong para petani untuk segera memasuki musim tanam, serta membantu dalam penyebaran bantuan pompanisasi agar target panen tahun ini tercapai.
"Mohon bantuan semua anggota GP Ansor agar memperhatikan pula para petani. Seandainya berkesempatan turun ke sawah, kami turun ke sawah sering bertanya kepada Bapak Ibu petani ini tidak punya BPJS, terus juga kadang kami tanyakan anak-anaknya sekolah hanya sampai SD. Saat ditanyakan bukannya sekolah gratis? Dijawab sekolahnya gratis, tapi transpornya bagaimana," jelas Bey.
"Jadi mohon agar yang belum punya BPJS dilaporkan kepada pengurus kecamatan atau kelurahan setempat agar hak-hak mereka terpenuhi dan saya yakin, GP Ansor mampu melakukan untuk mendata dan turun ke lapangan karena anggotanya tersebar di seluruh perdesaan," tambahnya.
Menjelang Pilkada serentak di akhir tahun ini, Bey juga mengajak GP Ansor untuk membantu menjaga kondusivitas daerah dan menciptakan suasana yang aman, damai, serta kondusif.
Ia berharap GP Ansor dapat menghindari segala bentuk provokasi dan tindakan yang dapat memecah belah persatuan.
"Mari kita tunjukkan bahwa Jawa Barat adalah provinsi yang mampu menyelenggarakan pilkada dengan aman dan tertib," ujar Bey.
Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, dalam sambutannya menyatakan bahwa GP Ansor harus siap menghadapi berbagai tantangan zaman, sesuai dengan tema Konferwil XVII tahun ini, “Kader Ansor Jabar Kudu Sagala Nyaho, Sagala Bisa, Sagala Boga".
"Harus mampu melakukan berbagai hal baik inovasi kreativitas agar organisasi tidak berpangku tangan saat tantangan ekonomi hadir," kata Addin.
Addin juga menegaskan bahwa GP Ansor akan selalu sejalan dengan kepentingan bangsa dan negara dalam berbagai aspek maupun sektor pembangunan.